Banyak macam dan ragam
kepercayaan mitos katurangga mulai dari yang umum bagi sebagian orang hingga
hanya orang-orang tertentu yang mengetahui. Jika dilihat dari perkembangan
jaman, mitos katurangga hingga saat ini masih banyak yang percaya. Walaupun sebagian
pengadu, ada yang sudah tidak percaya, yang penting ayam menangan ga peduli tampilan warna,
jenis kuit dan rasnya…hehehe (No rasis deh pokonya). Karena kemenangan itu
tergantung dimana kita tarung, siapa lawannya, bagaimana tandingan, rawatan,
bebotohnya, hoki, dll. Sebagian orang katurangga merupakan pelengkap dari
teknik dan pukul ayam itu sendiri. Namun jika dilihat dari perkembanganya mitos
ini akan terus berlanjut hingga era semodern apapun.
Dinegara asal ayam petrung khususnya bangkok,ternyata pun ada kepercayaan tentang katurangga ayam dan dikenal dengan istilah yang tentunya lain. sayang sya ga bisa bahasa mereka, klo bisa mungkin akan saya jabarkan katurangga menurut kepercayaan mereka. namun jika ditilik sekilas, kepercayaan katurangga yang mereka percayai lebih ke sektor kaki-kaki ayam, terutama pada sisik-sisik unik pada kaki. maw percaya ato tidak tergantung hati nurani.
Ada berbagai macam wujud
katurangga yang terkenal dibeberapa kalangan diindonesia. kadang kala diburu oleh beberapa
botoh-botoh hebat. Jika dilihat dari segi bisnis ini akan sangat baik bagi para
Peternak ayam aduan karena nilai jual akan lebih baik. Namun sayangnya
katurangga sangat jarang ditemukan (kecuali si ubed, nogo temurun dan si beras wutah:biasanya
banyak(red). Memang katurangga paling banyak dibicarakan adalah katurangga
sisik kaki ayam, namun sebenarnya katurangga ini banyak sekali wujudnya dari
sisik kaki, kepala, paruh, badan, tembolok, bulu, ekor, tempat tanding ayam, waktu
tanding dll. Lebih khususnya katurangga seperti halnya menu wajib yang tersemat pada ayam, ayam aduan tanpa katurangga bak makan tanpa garam. Sampai-sampai ada primbon yang mengutarakan khusus tentang katurangga ayam.
Kenapa materi katurangga saya angkat sebagai topik artikel diblog saya ini, ya karena sesuai dengan judul blog saya KATURANGGA AYAM. Namun bukan itu alasan utamanya, kata orang apalah arti sebuah nama. Hal ini menarik saya utarakan karena, yang pertama percaya atau tidak Katurangga merupakan budaya Indonesia. Khususnya ditanah Jawa, terkait dengan model katurangga daerah lain seperti Bali, Sumatra, Kalimantan, Thailand, Vietnam, Burma, dll. Belum tentu memiliki kemiripan dan juga belum tentu terdapat perbedaan yang mencolok. Yang kedua Katurangga
adalah catatan peninggalan nenek moyang dari masa lampau yg nota bene
masih menggunakan ayam-ayam lokal yang belum tentu juga dapat diterapkan pada Ayam Modern. Sementara saat ini sudah banyak hasil dari saling
silang, cross breeding dengan ayam import dari Thailand, Vietnam, Birma,
Filipina, dll, yang pastinya punya kaidah katurangga sendiri di masing-masing negara asal ayam tersebut.
contoh katurangga thailand, dari berbagai sumber mbah google |
Brapa persen kira-kira pengaruh katurangga dalam kemenangan ayam, ini misteri bisa 0-100% ranknya. Cukup menarik bukan jika menelaah tentang katurangga ini, yang sebagian besar masih banyak misterinya. Sekarang tinggal kitanya sendiri ikut mempercayai katurangga atau yang nyata saja lihat kualiasnya. Atau mungkin menggabungkan diantara keduanya, semua itu hak pilihan kita sendiri.Bagi para pengunjung jika ingin
tau detail macam katurangga terdapat beberapa rangkuman yang telah dibuat
silahkan klik link berikut:
Katurangga Kaki Ayam Aduan
Katurangga Patuk Aduan
Katurangga Warna Bulu Ayam Aduan dan Hari Baiknya
Sementara link terkait katurangga belum hidup, masih dalam telaah dimbah google, some one, and some think. Kalo ada yang mau membuat artikel tentang katurangga untuk mengisi link tersebut saya persilahkan, hak cipta artikel tetap saya serahkan kepada pembaca dan penulis yang budimam, contoh artikel dari mas Frishda tentang MEMILIH AYAM ADUAN tetap saya serahkan hakcipta penuh kepada beliat Ciiiww. Mungkin itu yang bisa
diutarakan Salam Gebrakkkk….. katurangga lainya menyusul… Mohon maaf sebesar-besarnya kalau tulisan saya berantakan.
0 komentar:
Posting Komentar